20 August 2020

Kondisi Ekonomi Masyarakat Makkah Pada Masa Pra Islam

Kondisi Ekonomi Masyarakat Makkah Pada Masa Pra Islam

Kondisi ekonomi bangsa Arab saat sebelum datangnya islam sudah maju karena sebagian besar mereka berniaga, perdagangan merupakan mata pencaharian mereka. Meskipun ada juga yang bertani dan berternak. Bagi orang Arab Badui peternakan menjadi sumber utama kehidupan mereka, mereka hidup berpindah-pindah guna keperluan menggiring ternak-ternak ke suatu wilayah yang sedang hujan dan subur. Jadi kehidupan mereka berpindah dari suatu daerah ke daerah lain ini disebut Nomaden.  

Dari hewan ternak mereka bisa mengkonsumsi daging, meminum susu serta membuat pakaian dari bulu domba. Tatkala kebutuhan mereka terpenuhi, mereka menjual beberapa ternaknya kepada orang lain. Orang-orang kaya dikalangan mereka adalah orang yang memiliki hewan ternak yang banyak. Sehingga untuk mengurusi ternaknya, mereka mempekerjakan beberapa orang untuk menggebalanya.

Sedangkan masyarakat perkotaan sebagian menjadikan peternakan sebagai sumber kehiaudpan mereka dan sebagain menggantungkan kehidupan mereka dari pertania. Bagi mereka yang menggantungkan hdupnya dari peternakan, ada yang menjadi pengembala ternaknya sendiri dan ada juga yang mengeembaakan ternak orang lain. Seperti Nabi Muhammad SAW, ketika tingal di suku Bani Sa'ad, Beliau menggembala kambing milik orang kaya. Begitu juga halnya Umar bin Khattab, ibnu Mas'ud dan lainnya.

Masuarakat perkotaan yang menjadikan pertanian sebagai sumber kehidupannya adalah masyarakat kota yang mendiami daerah-daerah yang subur, seperti Yaman, Madinah, Thaif, Najd, Khaibar dan lainnya. Mereka tidak hanya mengandalkan hasil dari pertanian saja, meyoritas mereka memilih perniagaan sebagai mata pencahariannya, khususnya penduduk Makkah. Mereka mempeunyai pusat perniagaan yang istimewa. Dalam pandangan orang-orang Arab penduduk Makkah memiliki kedudukan yhang istimewa, kerena mereka adalah penduduk negeri Haram (Makkah). Orang-orang arab lainnya tidak berani mengganggu perniagaan mereka. Allah Ta'ala menejadikan Makkah menjadi tanah yang suci dan aman. Seperti dalam Firman-Nya Surat Al-Ankabut(29) : 67

Yang Artinya : "Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang masyarakat sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan inkar kepada nikmat Allah"

Diantara penduduk MAkkah yang memegang peranan penting dalam perniagaan di Jazirah Arab adalah susku Quraisy. Pengalaman berniaga ini didapat dari orang-orang Yaman yang pindah ke Makkah, kerna orang-orang Yaman terkenal punya keahlian dalam bidang perniagaan. Selain itu Makkah menjadi kota tempat orang-orang arab berziarah guna melaksankan ibadah haji. Karena Ka'bah berada di kota Makkah yang selalu diziarahi setiap tahun setiap mereka melaksanakn haji.

Orang-orang Quraisy mempunyai kebiasaan mengadakan perjalanan perdagangan ke daerah-daerah lain. Allah SWT mengabadikan dalam Al-Qur'an tentang perjalan  mereka dalam usaha perdagangan yang sangat terkenal, yaitu musim dingin menuju Yaman, dan sebaliknya dagang musim panas ke kota syam. Seperti dalam Firman Allah SWT dalam surat Quraisy (106) : 1- 4

Artinya : "Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka berpergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan pemilik rumah ini (Ka'bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan" (QS. Quraisy : 1- 4)

Ukaz, Mijannah dan Zul Majaz merupakan pusat-pusat perdagangan yang terkenal sejak lama yang dimiliki oleh orang-orang Arab. Fungsi pusat perdagangan ini bukan saja menjadi tempat transaksi perdagangan, tetapi juga menjadi pusat pertemuan para sastrawan, penyair, dan orator. Disini mereka saling menguji kemampuan. 

Dalam hal ekonomi, riba sudah menjadi tradisi dan lazim dipraktikkan oleh masyarakat jazirah Arab, termasuk Makkah sebagai pusat perdagangan. Sudah terpengaruh sistem riba. Hail ini terjadi karena terpengaruh dengan sistem perdagangan yang dilakukan oleh bangsa lain.

Sebagai alat transportasi untuk memobilisasi barang perdagangan mereka menggunakan unta sebagai alat transportasinya yang bisa diandalkan. Unta diangap sebagai perahu padang pasir. Karena unta merupakan hewan yang menkajubkan yang memiliki keuatan tangguh, mampu menahan haus dan menempuh perjalanan jauh. 

No comments:

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *