Nabi Muhammad SAW setelah hijrah ke Madinah,beliua langsung melakukan usaha-usaha terhadap masyarakat Madinah. Usaha yang dilakukan beliau diantaranya Pembinaan dalam Bidang Ekonomi.
Pembinaan Masyarakat Madinah dalam Bidang Ekonomi
Keadaan masyarakat Madinah sebelum kedatangan islam di bidang ekonomi sejak lama dikuasai oleh orang-orang Yahudi. Kemudian disaingi oleh bangsa Arab, yaitu suku Aus dan Khazraj. Bahkan, mereka membuatkan senjata yang digunakan dalam peperangan antar suku Aus dan Khazraj. Dengan sendirinya, perekonomian kedua suku tersebut semakin melemah dan bangsa Yahudi mengendalikan perekonomian masyarakat Madinah. Sejak dulu memang bangsa Yahudi pinta mencari berbagai sumber penghidupan dan mata pencaharian.
Suku Aus dan Khazraj bersatu lagi dan tidak ada pertikaian setelah mereka memeluk agama islam. Keduanya sudah disatukan kembali oleh islam, maka mereka mulai menata ekonomi yang dulu sempat dikuasainya. Demikian juga permusuhan diantara mereka sudah terkikis habis oleh persaudaraan dalam islam.
Suku Aus dan Khazraj sudah dipersatukan menjadi golongan Anshor. Setelah menata kahidupan secara normal. Nabi Muhammad SAW juga membuat undang-undang yang mengatur pemerintahan dan negara Madinah yang rakyatnya terdiri dari kaum muslimin dan yang bukan muslim, yaitu Yahudi dan bangsa Arab Madinah yang belum masuk islam. Dengan demikian Nabi secara langsung sebagai pemimpin umat keseluruhan sekaligus sebagai pemimpin umat islam di Madinah. Undang-undang tersebut di baut dalam pengakuan bersama yang dikenal dengan piagam Madinah.
Usaha rasulullah SAW dalam membina masyarakat Madinah dalam kegiatan perekonimian adalah mengusahakan perdagangan yang lebih baik. Kita ketahui dalam sejarah Rasulullah SAW sejak masih muda sudah berpengalaman dalam urusan perdagangan. Ketika bersama dengan pamanNya Abu Thalib. beliau ikut berdagang ke Syam dan ketika bekerja sama dengan sudagar wanita yang Bernama Khadijah (sebelum diperistri beliau) beliau menjadi pedagang yang sukses.
Bagi kaum Muhajirin yang mempunyai keahlian berdagang, segera memulai untuk berdagang ke pasar. Sementara kaum Anshor segera menggarap lahan pertaniannya bersama kaum muhajirin yang mempunyai kemahiran bertani. bagi kaum Muhajirin yang miskin dan tidak mempunyai keahlian apa-apa, maka Nabi Muhammad SAW menyediakan tempat tinggal di salah satu serambi masjid Nabawi. Bagi mereka yang miskin dan lemah tadi,kehidupan sehari-hari ditanggung bersama kaum muslimin yang ekonominya kuat. Mereka yang tinggal diserambi itu dikenal dengan AHLU AS SUFFAH yang artinya adalah orang yang berbantalkan pelana kuda untu tidur.
Dengan pembinaan ekonomi inilah maka kehidupan bangsa Madinah semakin tertata rapi dan bisa dinikmati oleh kaum Muhajirin. Mereka bisa hidup berdampingan dengan rukun dianatar anshor,Muhajirin dan yahudi. Besamaan dengan lancarnya kehidupan Ekonomi masyarakat Madinah, juga turun turun beberapa wahyu seperti syariat perdagangan, larangan riba, larangan judi, larangan minum arak, anjuran bersedekah, perintah zakat, dan perintah puasa.
Rasulullah SAW dalam mengembangkan perekonomian di Madinah menerapkan beberapa aturan dalam berdagang, antara lain :
1. Dalam berdagang dilarang bersumpah palsu
2. Membantu yang membutuhkan
3. Tidak boleh menggunakan riba
4. Berdagang dengan benar dan jujur
5. Tidak boleh menimbun barang dan melakukan monopoli
Dengan membina dan membangun perekonomian yang menggunakan perdagangan yang lebih baik maka Madinah pada saat itu sebagai pusat perdagangan di wilayah jazirah Arab.
Baca Juga : Pembinaan Masyarakat Madinah di Bidang Sosial
No comments:
Post a Comment