sumber : republika.co.id |
Hal ini diterangka dalam Tanqihul Qaul pada Bab ke Tiga Puluh tentang Bakti Kepada Kedua Orang Tua karya Asy-Syeikh Muhammad bin Umar an- Nawawi. Dalam kitab tersebut dijelaskan :
Dalam riwayat Thabrani dari Ibnu Amru : "Ridha Tuhan dalam ridha kedua orang tua dan murka Tuhan dalam kemarahan kedua orang tua".
Nabi SAW bersabda :
بِرُّوْا اَبَائَكُمْ تَبِرُّو}ا أَبْنَاؤُكُمْ وَعِفُّوْا تَعِفَّ نِسَآءُكُمْ
Artinya : "Berbaktilah kepada ayah bundamu, niscaya anak-anakmu berbakti kepadamu. Dan janganlah mengganggu istri orang lain, niscaya isterimu akan memelihara dirinya." (H.R. Thabrani dari Ibnu Umar denga isnad hasan)
Nabi SAW bersabda : "Barang siapa di waktu pagi mempunyai ayah dan ibu atau salah satunya yang ridha kepadanya, maka dibukakan baginya pintu-pintu surga. Dan barang siapa di waktu sore mempunyai ayah dan ibu atau salah satunya yang marah kepadanya, maka dibukakan baginya pintu-pintu neraka jahannam."
Nabi SAW bersabda : "jika engkau sedang shalat (sunnah), lalu engkau dipanggil oleh ayahmu, maka penuhilah panggilannya. Dan jika engkau dipanggil oleh ibumu, maka pebuhilah panggilannya."
Kisah Hikmah : Tentang Berbuat Baik Kepada Orang Tua
Kisah Alqamah
Di zaman Rasulullah SAW ada seorang laki-laki bernama Al-qamah seorang yang giat beribadah dan banyak bersedekah.
Pasa suatu hari ia sakit keras dan semakin parah sakitnya. Kemudian istrinya mengutus orang kepada Nabi SAW. Sang istri berkata : Ya Rasulallah, suamiku sedang menghadapi ajalnya. Aku ingin memberi tahu kepadaMu tentang keadaannya. Maka Nabi SAW berkata kepada para sahabatnya : "Bawalah kami kepadanya. Ketika mereka masuk kepadanya, Nabi SAW bertanya : "Hai Al qamah, bagaimana engkau lihat keadaanmu ?" Namun ia tidak bicara. Ketika melihat tidak bicara, Nabi tahu ia akan meninggal. Kemudioan nabi SAW mentalqininya dengan kalimah syahadat, namun ia tidak mengucapkannya. Nabi SAW mngulanginya beberapa kali, namun ia tidak bicara. Maka tahulah Nabi bahwa ia akan maeninggal.
Kemudian Nabi SAW berkata kepadanya : hai ibu alqamah, bagaimana keadaan Al qamah ?
Ibu Al qamah menjawab : Ya Rasulullah, ia berpuasa, mengeluarkan sedekah dan shalat. Ia melakukan semua kebaikan, tetapi aku marah kepadanya, karena ia melebihkan iostrinya dari pada ibunya.
Maka nabi berkata kepada salah seorang sahabatnya : pergilah dann kumpulkanlah kayu supaya aku membakarnya dengan api. Ibunya berkata : Ya rasulullah, jangan lakukan itu kepada anakku dan buah hatiku. Nabi SAW berkata : Siksa Allah lebih keras. Sesungguhnya allah ta'ala tidak ridha, kecuali dengan ridhamu. dan Dia (Allah) tidak menerima shalat, puasa dan sedekahnya selama engkau marah kepadanya.
Ibu Alqamah berkata : Ya Rasulullah, aku jadikan Allah dan Engkau sebagai saksi, bahwa aku telah ridha kepadanya.
Kemudian Nabi SAW menghampiri Al qamah dan mentalqininya kalimat syahadat. Al qamah mengucapkan dan meninggal saat itu juga.
Berkata Anas : Mandikanlah dan shalatilah serta kuburkanlah dia. Kemudian Nabi SAW berdiri ditepi kuburnya seraya bersabda : "Hai kaum Muhajirindan Anshor, barang siapa melebihkan istrinya di atas ibunya, maka Allah tidak menerima darinya amalan sunnah maupun fardhu". Demikian dijelaskan dalam Al- Jawahir oleh Al Samarqandi.
Nabi SAW bersabda menceritakan dari Allah SWT : "Katakanlah kepada anak yang berbakti kepada ayah dan ibunya : Kerjakanlah apa yang engkau suka, karena Allah mengampuni dosamu."
Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya : "Tidaklah anak bisa membalas orangtuanya, kecuali bila ia mendapatinya sebagai budak, lalu membelinya dan memerdekakannya."
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a, ia berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : "Tidaklah seorang hamba mengerjakan shalat fardhu dan mendoakan ayah dan ibunya agar mendapat ampunan, melainkan Allah mengampuni dosanya dengan berkat doanya bagi keduanya, meskipun kedua orang tuanya fasik. " Demikian disebutkan dalam Riyadhus Shalihin.
Nabi SAW bersabda : " Berbakti kepada kedua orang tua menghapus dosa-dosa besar."
Nabi SAW bersabda : "Barang siapa tidur dalam keadaan kenyang makan dan minumnya sedangkan salah seorang dari kedua orang tuanya lapar atau haus, maka Allah membangkitkannya pada hari kiyamat dalam keadaan lapar dan haus dan Allah SWT tidak merasa untuk menyiksanya pada hari kiamat."
Disebutkan dalam Al-Ihya' Nabi SAW bersabda : "Sesungguhnya surga itu tercium baunya dari jarak 500 tahun sedang anak yang durhaka dan pemutus hubungan kekeluargaan tidak bisa mencium baunya."
Nabi SAW bersabda : "Barang siapa mengankat tangannya untuk memukul salah satu dari kedua orang uanya, maka tangannya dibelenggu ke lehernya pada hari kiamat dalam keadaan lumpuh". Para sahabat berkata : "Ya Rasulullah, bagaimana jika ia memukul keduanya ?" Nabi SAW menjawab : "Tangannya dipotong sebelum ia lewat di atas shirat dan para malaikat memukulinya."
Dari Anas bin Malik r.a bahwa berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : "Tidaklah seseorang mati sedang kedua orangtuanya tidak ridha kepadanya melainkan Allah mengeluarkan ruhnya tanpa mengucapkan syahadat dan tidaklah ia keluar dari kubunya, melainkan tertulis di atas wajahnya : Inilah balasan orang yang mendurhakai Allah SWT, inilah balasan orang yang mendurhakai ayah dan ibu."
Semoga bermanfaat !
No comments:
Post a Comment