Hadits ke 4 : Tentang Proses Penciptaan Manusia dan Takdir Yang Menyertainya (Terjemah Hadits Arbain Nawawi)
Nama Kitab : Arbai'in Nawawi
Muallif Kitab : Abu Zakariya Yahya bin Syaraf An Nawawi/Imam Nawawi
Lahir : Nawa, 631 H/1233 M
Wafat : Damaskus, 676 H/1277 M
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas'ud r.a beliau berkata : Rasulullah SAW menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : "Sesunnguhnya setiap kalian dikumpulakn penciptaanya dari perut ibunya sebagai seteter air mani selama empatpuluh hari, kemudian menjadi segumpal darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang Malaikat lalu ditiupkan kepadanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empqat perkara : menetapkan riskinya, ajalnya, amalnya dan celaka atau bahagianya. Demi Allah yang tidak ada Tuhan sekain Dia, sesungguhnya diantar akalian ada yang melakukan perbuatan ahli syurga hingga jarah antara dirinya dan syurga tinggal sehasta, akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia malakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke neraka. Sesungguhnya diantar akalian ada yang melakukan nperbuatan ahli nerakahingga jarak antar adirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli syurga maka masuklah dia kedalam syurga (HR. Bukhori dan Muslim)
Kandungan Hadits :
- Allah Ta'ala mengetahui tentang keadaan makhluk-Nya sebelum mereka diciptakandan apa yang mereka alami, termasuk masalah bahagia dan celaka.
- Tidak mungkin bagi manusiadi dunia ini untuk memutuskan bahwa dirinya masuk syurga atau neraka, akan tetapi amal perbuatan merupakan sebab untuk memasuki keduanya.
- Amal perbuatan dinilai diakhirnya . Maka hendaklah mansuia tidak terpedaya dengan kondisi saat ini, justru harus selalu mohon kepada Allah SWT agar diberi keteguhan dan akhir yang baik (Khusnul Khotimah)
- Disunnahkan untuk bersumpah untuk mendatangkan kemantapan sebuah perkara dalam jiwa
- Tenang dalam maslaha rizki dan qana'ah (menerima) dengan mengambil sebab-sebab serta tidak terlalu mengejar-ngejarnya dan mencurahkan hati karenanya.
- Kehidupan ada di Tangan Allah. Seseorang tidak akan mati kecuali dia telah menyempurnakan umurnya.
- Sebagian 'ulama dan orang bijak berkata bahwa dijadikannya pertumbuhan janin manusia dalam kandungan secara berangsur-angsur adalah sebagai belas kasih terhadap ibu. Karena sesungguhnya Allah mampu menciptakannya sekaligus.
No comments:
Post a Comment