Mengenal Keadaan Alam Masyarakat Arab Sebelum Islam
Sebelum memelajari tradisi masyarakat arab sebelum islam, kita akan mengenal terlebih dahulu bagaimana keadaan negeri Arab tempat Nabi Muhammad SAW diahirkan. bagaimana keadaan negeri Arab secara geografis, kehidupan sosial, dan spiritual sebelum Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam, terutama mereka yang tianggal di kota Makkah.
Jazirah Arab merupakan wilayah padang pasir yang terletak di bagian barat daya wilayah asia. Jazirah arab adalah padang pasir terluas dan tergersang di dunia. Luas wilayahnya 120.000 mil persegi. Jazirah Arab merupakan wilayah strategis dalam peta dunai zaman kuno, ketika benua australia dan Amerika belum kenal orang, karena letaknya berada pada posisi pertemuan tiga benua yaitu Asia, Eropa dan Afrika. wilayah bagian utara Arab berbatasan dengan lembah gurun Syiria, sebela timur berbatasan dengan dataran tinggi Persia, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Laut Merah. Kepualauan Arabia atau jazirah Arabia adalah sebutan untuk Arab karena wilayahnya dikelilingi laut pada ketiga sisinya.
Keadaan Geografis Jazirah Arab
1. Keadaan Alam Jazirah Arab
Wilayah Arab daerahnya terdiri dari gurun gurun yang uadaranya sangat panas dan berangin tenang wilayah ini adalah daerah Tihamah, sedangkan wilayah yang berupa lembah di celah-celah pegunungan adalah daerah Hijaz. Di wilayah Hijaz inilah terdapat dua kota suci, yakni makkah dan Madinah. Di Makkah inilah terdapat Ka'bah dan sumber mata air yang tidak pernah kering yang merupakan peninggalan Nabi Ibrahim a.s. dan putranya Nabi Ismail a.s. yang disebut Zam-zam. Najed adalah suatu wilayah yang berupa dataran tinggi, berbeda dengan wilayah Al-Arudh yaitu wilayah padang pasir luas yang terkenal dengan padang sahara yang tandus dan gersang. Wilayah Al-Arudh berada di bawah kekuasaan bangsa Persia.
Wilayah jazirah arab lainnya yaitu Yaman, suatu wilayah di jazirah Arab yag telah banyak dihuni oleh masyarakat Arab Pra-Islam. Penduduk Yaman termasuk yang telah maju pada saat itu namun sering terjadi peperangan sehingga banyak bangunan-bangunan yang lenyap dan musnah akibat perang.
2. Bangsa-bangsa di JAzirah Arab
Bangsa Arab dibagi menjadi beberapa bagian bangsa yang besar, yakni :
Mereka adalah bangsa Arab yang sudah dikenal lagi karena sudah punah yang disebut dengan Arab Al-Ba'idah. Bangsa Arab Al-Ba'idah yang pernah terkenal dalam sejarah bangsa-bangsa Arab adalah kaum 'Ad dan Tsamud.
Arab Al-'Aribah, mereka adalah bangsa Arab yang berasal dari keturunan Ya'rib bin Syakib dan disebut juga bangsa Arab Qathan dan berdomisili di Yaman.
Sebagian besar darei penduduk Jazirah Arab adalah dari keturunan Nabi Ismail. Bangsa Arab ini adalah Al-Musta'ribah, baik yang tinggal dikota-kota maupun di dusun-dusun.
Kehidupan Sosial Masyarakat Arab Sebelum Islam
Bangsa Arab memiliki karakter yang positif seperti pemberani, ketahanan fisik, kekuatan dan daya ingat, hormat akan harga diri dan martabat, penganut kebebasan, loyal terhadap pemimpin, pola hidup sederhana, ramah, ahli syair dan sebagainya. Tapi karakter baik mereka terkikis oleh sifat buruknya, Mereka melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti minum khamr (arak) sampai mabuk, berzina berjudi, merampok dan sebagainya. Perbudakan, menempatkan kaum perempuan pada kedudukan yang sangat rendah. Perempuan dipandang ibarat binatang piaraan dan tidak meiliki kehormatan dan kekuatan yang membela diri.
Kamu mungkin pernah mendengar atau membaca, bahwa zaman sebelum agama islam datang disebut zaman jahiliyah yang artinya kebodhoan atau zaman kegelapan. Disebut demikian, karena masyarakat Arab pada waktu itu tidak maui menggunakan fikiran sehatnya untuk menyembah Allah SWT yang telah menciptakan mereka. Mereka dalam kegelapan karena tidak mau mengikuti petunjuk agama yang benar yang dibawa oleh para Rasul Allah SWT mereka juga belum memiliki aturan hidup yang baik, tidak terdapat pemerintahan dan hukum yang tetap mereka hanya mengiuti serta mematuhi adat istiadat dan kebiasaan yang telah berlaku turun-temurun.
Bangsa Arab Jahiliyah suka berkelompok berdasarkan bani (marga). Bani ini berkelompok menjadi stau kabilah (suku), jadi, kabnilah itu adalah kelompok yang terdiri atas beberapa bani (marga), sepert suku quraisy yang merupakan salah satu suku yang terdiri dari Bani Hasyim, Bani Mutahlib, dan Bani Kilab. Mereka hidup berkelompok dan mementingkan kelompoknya. Sehingga diantara suku-suku itu sering terjadi persaingan yang mengakiobatkan terjadinya perselisihan.
Berikut kebiasaan bangsa Arab Pra Islam,
Kebiasaan buruk Bangsa Arab :
1. Menyembah berhala, dewa, malaikat, jin, roh, dan benda-benda langit seperti matahari, bulan, bintang.
2. Percaya pada tahayyul dan hantu
3. Suka minum-minuman keras dan mabuk-mabukan
4. Hidup boros dan suka berfoya-foya
5. Suka bermain judi
6. Suka membuat persembahan kepada patung berhala
7. Suka berbuat riba, yaitu membunagkan uang pinjaman
8. Apabila lahir bayi perempuan, terkadang mereka membunuhnya dengan cara menguburnya hidup-hidup, karena merasa malu dan hina
9. Suka berkelahi bahkan sampai terjadi perang antar suku hanya karena hal-hal kecil
Sifat baik bangsa Arab
1. Dermawan, mereka sangat bangga jika disebut dermawan, Apabila seseorang kedatangan tamu, sementara ia tidak memiliki harta apapun kecuali seekor unta, karena sifat dermawannya. ia rela menyembelih untanya itu untuk menghormati tamunya.
2. Suka menepati janji, bagi mereka janji merupaan hutang yang harus dibayar.
3. Memiliki tekad yang kuat, apabia melakukan sesuatu, mereka sangat gigih berusaha untuk mencapai tekad yang dicita-citakannya.
4. Menjaga harga diri, mereka rela berkorban untuk membela kehormatan diri, keluarga, dan keomoknya. sifat ini menyebabkan mereka menjadi pemberani.
5. Tegh pendirian, mereka sangat teguh dalam pendiriannya dan tidak mudah dipengaruhi orang lain.
6. Dapat dipercaya, pada umunya bangsa Arab jujur dan sukka berkata benar.
Kebudayaan Masyarakat Arab Sebelum Islam
Kebudayaan masyarakat Arab pra-Islam yang paling menonjol adalah bidang sastra bahasa Arab, khususnya syair arab.
Negeri Yaman adalah tempat tumbuh kebudayaan yang sangat penting yang ernah berkembang di jazirah Arab sebelum islam datang. bangsa Arab termasuk bangsa yang memiliki rasa seni yang tinggi. Salah satu buktinya ialah bahwa seni bahasa Arab (syair) merupakan suatu seni yang paling indah yang amat dihargai dan dimuliakan oleh bangsa tersebut. mereka amat gemar berkumpul mengelilingi penyair-penyair untuk mendengarkan syair-syairnya. Ada beberapa pasar tempat penyair-penyair berkumpul yaitu pasar UKAZ, Majinnah, dan Zul majaz. Di pasar-pasar itulah penyair-penyair memperdengarkan syairnya yang sudah disiapkan untuk itu.
Seorang penyair mempunyai kedudukan yang amat tinggi dalam masyarakat Arab. Bila pada suatu suku/kabilah muncul seroang penyair, maka berdatanganlah utusan dari kabilah-kabilah lain untuk mengucapkan selamat pada kabilah itu. Untuk itu kabilah tersebut mengadakan acara-acara dan jamuan besar-besaran dengan menyembelih binatang ternak. Untuk acara ini, wanita-wanita cantikdari kabilah tersebut keluar untuk menari, menyanyi, menghibur para tamu, Upacara yang diadakan adalah untuk menghormati sang penyair.
Deangan demikian penyair dianggap mampu menegakkan martabat suku atau kabilahnya. Salah satu dari pengaruh syair pada bangsa Arab ialah bahwa syair itu dapat meninggikan derajat orang yang tadinya hina, atau sebaliknya, dapat menghinakan orang yang tadinya mulia.
Sebagai contoh, ada seorang penyair bernama Abdul Uzza ibnu Amir. Dia adalah seorang yang mulanya diupnya miskin. Putra-putinya banyak, akan tetapi tidak ada pemuda-pemuda yang mau menikahi mereka. kemudian dipuji-puji oleh Al Asya seorang penyair ulung. Syair yang berisi pujian-pujian itu tersiar kemana-mana. Dengan demikian, menjadi masyhurlah Abdul Uzaa itu. adan akhirnya kehidupannya menjadi baik, dan berebutlah pemuda-pemuda meminang putri-putrinya.
No comments:
Post a Comment