Dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi bersabda :
اَلرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ اِرْحَمُوْا مَنْ فِى الْاَرْضِ يَرْحَمُكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ اَلرَّحِمُ شُجْنَةٌ مِنَالرَّحْمَنِ فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلَهُ اللهُ وَمَنْ قَطَعَهَا قَطَعَهُ اللهُ
Artinya : "Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Allah YAng Maha Penyayang. Sayangilah makhluk yang ada di bumi niscaya Dzat yang di langit akan menyayangi kalian. Kasih sayang itu bagian dari Rahmat Allah, barang siapa yang menyayangi, Allah akan menyayanginya. Siapa yang memutuskannya, Allah juga akan memutuskannya". (HR. Tirmidzi)
illustrasi |
Dari hadits diatas ada dua hikayat, yaitu :
Hikayat 1 : Umar dan Burung Pipit
Suatu hari Umar bejalan-pjalan di kota Madinah. Ia lihat seekor burung pipit dipermainkan oleh anak kecil dengan tangannya. Umar kasihan melihat burung pipit itu. Ia membelinya, kemudian menerbangkannya ke angkasa.
Ketika Umar wafat, beberapa tahun ulama bermimpi bertemu Umar. Mereka menanyakan keadaanya. "Apa yang telah dilakukan oleh Allah Ta'ala kepadamu" ? tanya mereka. Umar menjawab : "Allah mengampuni dan melewatkan dosa-dosaku". "Karena apa ? Karena kedermawananmu ?Karena keadilanmu ? Atau karena zuhudnu ?
Umar menjawab, "Ketika kalian menguburkan aku, menutupi dengan tanah dan meninggalkan aku seorang diri, maka dua malaikat yang menakutkan mendatangiku. Aku kahilangan akal. Sendi-sendi terguncang karena ketakutan.Lalu mengambil dan mendudukkan aku, bermaksud menanyaiku. Tiba -tiba terdengar suara keras : "Tinggalkan Hambaku! Jangan menakut-nakuti ! Aku menyayangi dia. Semuanya dosanya telah Ku ampuni. Karena ketika di dunia ia telah menyayangi seekor burung pipity. Maka aku menyayangi dia adalah sebagai balasannya."
Hikayat 2 : Niatan Baik dari Bani Israel
Ketika BAni Israel ditimpa bencana kelaparan, salah seorang dari mereka berjalan di atas gundukan pasir. Ia berkhayal "Andaikata pasir ini menjadi tepung, akan ku kenyangkan seluruh Bani Israel".
Maka Allah menurunkan wahyu pada Nabi di masa itu. Sang Nabi berkata kepada si Fulan tadi, "Allah pasti akan memberimu pahala sepadan andaikata pasir tadi menjadi tepung, lantas engkau menyedekahkannya"
Barangsiapa menyayangi hamba Allah maka Allah akan menyayangi juga seperti yang dilakukan oleh si fulan tadi. IA sayang kepada manusia. Ia layak mendapat pahala.
sumber : Mau'idzul 'Ushfuriyah (Hikayat Hikayat Hikmah)
No comments:
Post a Comment