12 April 2020

Adab atau Tata Krama Ziarah Meneladani Jejak Rasulullah SAW

Adab atau Tata Krama Ziarah Meneladani Jejak Rasulullah SAW
sumber gambar : islam.nu.or.id
Ziarah bagi kaum muslimin ini bukan lagi hal yang perlu diperdebatkan. Sedah jelas sabda Rasulullah SAW dalam hadits shahih, Diantara hadits tersebut antara lain : 

كُنْتُ نَهَيْتُكُم عَن زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ أَلاَ فَزُوْرُوهَا فَاِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ وَتُذَكِّرُ الاَخِرَةَ ولاَ تَقُوْلُوا هُجْرًا

"Dahulu Aku melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah)". (HR. Hakim)

كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزوروا القبور فانها تزهد في الدنيا وتذكر الاخرة

"dahulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah kubur, namun sekarang ketahuilah hendaknya kalian berziarah kubur, karena yang demikian itu dapat menjadikan sesorang zuhud terhadap dunia dan ingat kepada akhirat". (HR. Al hakim)

Para Ulama membagi ziarah kubur ini menjadi tiga macam, yaitu :

Ziarah Orang Mulia Kepada Orang Mulai yang sudah meninggal

Ziarah yang pertama ziarah orang mulia yang masih hidup kepada orang umulia yang sudah meninggal. Misalnya para ulama yang mengunjungi pusara ulama lainnya. Seperti Imam Syafi'i yang sering berziarah ke makam Abu hanifah. Ketika Imam Syafi'i melakukan shalat dalam kunjungannya ke makam Abu hanifah di baghdad. ia tinggalkan qunut pada shlat subuhnya demi menghormati Abu Hanifah yang telah wafat (karena Abu hanifah tidak memfatwakan sunnahnya qunut pada shalat subuh).

Imam Syafi'i memberikan contoh yang sangat indah, yakni menghargai orang yang pendapatnya berbeda, meskipun ia telah meninggal. Setiap kali Imam Syafi'i berziarah ke makam Abu hanifah ia berdo'a di depan makam itu.

Ketika Fatimah binti Asad, Istri Abu Thalib berhijrah ke Madinah, ia meninggal dunia. rasulullah SAW menguburkan  ia di Baqi'. Saat pemakaman, rasulullah SAW turun ke kuburan Fathimah binti Asad dan berbaring di sisinya seraya memeluk ibu asuhnya itu. Lalu Rasulullah SAW mendoakannya.

Ziarah orang mulia ke makam orang biasa

Jenis ziarah yang kedua adalah ziarah orang mulia kepada kuburan orang biasa. Nabi Muhammad SAW sering berziarah ke kuburan kaum muslimin. Beliau sering berdoa di depan kuburan mereka seraya beristighfar memohon ampunan bagi ahli kubur. Itu sebagai bukti bahwa kedatangan Nabi SAW adalah Rahmatal lil 'Alamin.

Sebuah hadits diriwayatkan oleh Imam Al-bukhari menyebutkan, saat rasulullah SAW melewati du kuburan beliau bersabda : "Kedua ahli kubur ini sedang diadzab Tuhan, meskipun bukan karena dosa yang besar". Rasulullah lalu meletakkan di atas kedua kuburan itu pelepah kurma yang masih hijau sambil berdo'a. Rasulullah kemudian berkata, "Sesungguhnya kedua pelepah kurma itu, Insya Allah akan meringankan azab mereka sampai pelepah itu kering."

Ibnu Hajar Al Atsqalani dalam fathul Bahri, ketika membahas hadits ini menulis, kedua pelepah kurma yang masih hijau itu ternyata selalu bertasbih selama mereka dalam keadaan basah. Seluruh pepohonan dan tanaman bertasbih kepada Allah SWT, Kedua pelepah kurma itu disimpan Nabi SAW agar selalu bertasbih untuk meringankan azab para penghuni kubur.

Pernah suatu ketika hidup seorang perempuan kulit hitam yang pekerjaannya membersihkan masjid. Ketika meninggal dunia, kaum muslimin menshalatkan dan menguburkan pada malam hari. Suatu saat, ketika Rasulullah SAW mengunjungi pemakaman, beliau melewati kuburan perempuan itu. Wangi harum yang semerbak tercium oleh ruh Rasulullah SAW yag suci.

Rasulullah bertanya kepada para sahabat yang menyertainya. "Kuburan siapakah ini ?". Para sahabat menjawab : " ini adalah kuburan perempuan kulit hitam yang sering mebersihkan masjid".  RAsulullah bertanya lagi, "Megapa kalian tidak memberi tahu aku ketika kalian menguburkannya ?"
Kemudian Rasulullah SAW shalat di depan kuburan perempuan kulit hitam itu. Setelah shalat Rasulullah SAW bertanya lagi, "bagaimana perbuatan ketika ia hidup ?" Para Shahabat menjawab, "Ia adalah perempuan yang baik." Rasulullah bertanya lagi : "Apa pekerjaan yang dilakukannya ?" "Ia membersihkan masjid"

Rasulullah SAW tidak hanya mengunjungi kuburan perempuan kulit hitam itu. Ketika seorang budak belian, yang pada masa itu sering diperlakukan dengan hina, meninggal beliau juga menshalatkan dan mendoakannya. Tuhan menyingkap tiarai alam malakut kepada nabi Muhammad SAW dan memperlihatkan perempuan itu sebagai seorang yang mulia di alam barzah, yang menyebarkan harm semerbak di sekitarnya.

Ziarah Orang awam kepada orang awam

Jenis ziarah yang ketiga adalah ziarah dari kaum muslimin yang awam kepada kaum muslimin awam alinnya. Inilah ziarah yang biasa kita lakukan kepada orang tua, karib kerabat, dan saudara kita.

Dalilnya adalah hadits yag diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim yang diterima dari Abu Hurairah : "Rasulullah SAW bersabda, "Sering berkunjung kepada kuburan itu akan mengingatkan kalian kepada akhirat dan kepada maut. "  Hadits ini juga dimuat oleh At-Tirmidzi dalam shahihnya. Zirah kubur adalah sunnah Rasulullah SAW. ziarah juga adalah cara kita kaum muslimin untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia mendahului kita.

Suapay ziarah kita menjadi bermanfaat bagi yang diziarahi, sebaiknya dalam berziarh kita tidak melupakan adab dalam berziarah diantaranya : sebelummasuk di pemakaman hendaknya berwudlu, meluruskan niat yang baik, dan mengucapkan salam kepada penghuni kubur.

Abdullah bin Abbas R.A. mencertakan ketika Rasulullah SAW melewati pemakaman di kota Madinah, beliau menghadapkan wajahnya ke arah penghuni kubur itu seraya mengucap, "Salam sejahtera bagi kalian, wahai penghuni kubur, semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian adalah pendahulu kami dan kami akan menyusul " (HR. Tirmidzi)

Adab yang lain adalah tidak menginjak, melangkahi, ataupun duduk di atas makam. Seorang yang beradab dan berbudi tentu akan memperhatikan hal ini. Kehormatan sesorang itu berlaku kala hidup dan setelah ia meninggal dunia. Setelah sampai didepan makam yang kita tuju sebaiknya kita mendatanginya dari arah wajahnya.
Imam Qurtubi dalam tafsirnya mengatakan "Seorang peziarah hendaknya mendatangi makam yang dia kenal (tuju) dari arah wajahnya (membelakangi kiblat) dan segera mengucapkan salam kepadanya.
Salam yang kita ucapkan kepada para ahli kubur pun pada hakikatnya adalah mengajak mereka bicara, "Salam bagi kalian, hai penghuni kampung (kubur) ini. Kalian telah mendahului kami, dan isyaallah kami akan menyusul kalian".

Sebuah hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari mengisahkan suatu peristiwa setelah perang uhud. Rasulullah mengajak bicara para janazah syuhada Uhud, "Apakah kalian telah menemukan bahwa apa yang dijanjikan Rasulullah kepada kalian itu benar ?"
Umar bin Khattab berkata, "Ya Rasulullah, kau ajak bicara orang yang mati, padahal dia tak mendengarmu."
Rasulullah menjawab, "Hai Umar, engkau tidak lebih mendengar daripada mereka".



No comments:

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *